Penggiat mesin harus tahu komponen sistem hidrolik yang umumnya melekat pada sebuah mesin besar seperti excavator, bulldozer, crane, dan masih banyak lainnya. Meskipun tergolong kompleks, namun tidaklah serumit yang dibayangkan untuk mengetahui keseluruhan komponen sistem hidrolik tersebut.
Hidrolik menjadi sistem utama pada mesin berat sebab fungsinya yakni dapat mengangkat beban ratusan kilogram hanya dengan sebuah besi yang bergerak maju mundur. Secara sederhana, sistem hidrolik merupakan perangkat konversi energi yang dapat melipat gandakan tenaga ouput dengan efisien melalui bantuan zat cair berupa oli.
Selain itu, pengguna hidrolik pun juga kerap diuntungkan dengan biaya perawatan yang tidak terlalu menguras kantong. Jadi, tidak heran bila hidrolik menjadi komponen utama yang umumnya digunakan pada alat berat industri maupun pertambangan.
Daftar Isi
Komponen Sistem Hidrolik
Sebagian pengguna mesin masih mengaku sulit dalam memahami sistem hidrolik. Bukankah hal tersebut sudah sepatutnya menjadi kewajiban bagi pengguna untuk memahami kaidah komponen hidrolik?
Secara garis besar, sistem hidrolik dapat bekerja dengan tiga komponen utama berikut ini;
Input power (pompa hidrolik)
Unit penyalur (oli didalam selang hidrolik atau hose)
Aktuator
Seperti ini mekanismenya.
Ketika input power berupa pompa hidrolik memberikan tenaga dorongan pada oli didalam saluran hidrolik, maka fluida berupa oli akan meneruskan daya dari motor untuk dikonversi menjadi gerakan mekanis melalui aktuator. Dalam prosesnya, sdikitnya terdapat 7 komponen pada sistem hidrolik. Berikut penjelasan selengkapnya;
Pompa hidrolik
Secara umum, pompa hidrolik dapat berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada sistem hidrolik. Pompa bergerak untuk menimbulkan pergerakan pada fluida. Otomatis, sifat fluida berubah menjadi bertekanan sehingga aktuator dapat bergerak sesuai tekanan pada fluida.
Pada dasarnya, terdapat tiga jenis pompa hidrolik yang kerap digunakan oleh para pengguna mesin. Masing-masing memiliki cara dan mekanisme yang berbeda.
Directional Control Valve
Komponen berikutnya terdapar directional control valve yang memiliki fungsi layaknya pintu. Komponen ini sebagai akses pembuka dan penutup saluran dalam mengarahkan aliran fluida ke output tertentu. Secara singkat, control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida.
Namun, tidak semua control valve dapat ditemukan di semua hidrolik. Control valve hanya berlaku di jenis multi aktuaktor, dimana lebih dari satu tabung hidrolik seperti lengan excavator.
Aktuator
Komponen aktuaktor memiliki fungsi sebagai pengubah energi pada fluida (oli) untuk diubah menjadi gerakan mekanis. Aktuaktor menjadi komponen penting sebab dari komponen inilah energi atau gaya dapat terbentuk.
Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ; -Tabung atau piston
Jenis ini umumnya sering digunakan disemua sistem hidrolik. Tipe ini menggunakan piston didalam tabung yang akan bergerak maju/searah saat tertekan oleh fluida. Gerakan piston dimanfaatkan untuk menggerakan benda. Contohnya, lengan excavator, car lift, hydraulic crane, dan sistem rem hidrolis.
-Rotary
Untuk jenis ini, aktuator akan bergerak berputar saat diberi tekanan fluida. Contohnya torque converter pada sistem transmisi otomatis mobil.
Reservoir Tank
Tahukah anda? Reservoir tank memiliki fungsi sebagai tanki penyimpanan fluida (oli). Aadanya reservoir tank memberikan kemudahan bagi para teknisi untuk memeriksa kualitas fluida bagi performa mesin hidrolik.
Selang atau Hose Hidrolik
Selang hidrolik menjadi komponen utama sebagai penghantar fluida menuju komponen aktuaktor. Perlu diketahui, agar proses penghantar bersifat optimal, sangat diperlukan selang atau hose yang mempunyai sifat bertekanan tinggi terbaik.
Fluida
Fluida merupakan sebuah penghantar energi untuk selanjutnya diubah menjadi gaya dalam mengangkat beban. Jenis fluida pada umumnya yakni terdapat zat cair, serta gas.
Untuk jenis hidrolik, umumnya menggunakan fluida berbasis zat cair bisa berupa oli. Hal ini dikarenakan molekulnya lebih besar serta lebih tahan terhadap panas mesin. Sangat cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor. Namun, tentu saja hal ini perlu didukung dengan penggunaan serta pemakaian fluida yang tepat agar menghasilkan performa optimal.
Filter
Tugas dari filter sebagai penyaring kotoran dari fluida. Biasanya, fluida yang ikut terbawa bercampur dengan beragam kotoran, bisa brupa partikel debu halus. Adanya filter sebagai penghalau kotoran agar tidak ikut tercampur dalam sistem hidrolik yang selanjutnya diubah menjadi gaya.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk melakukan pengecekan secara berkala demi memastikan filter bekerja optimal.
Oil Cooler
Tidak semua oil cooler dapat ditemukan di sistem hidrolik. Oil cooler berfungsi sebagai pengatur suhu fluida, bersifat mendinginkan fluida. Umumnya, fluida akan mengalami peningkatan suhu yang sangat beresiko merusak komponen lainnya. Itulah mengapa oil cooler sangat dibutuhkan.
Nah itulah ulasan mengenai komponen sistem hidrolik. Berikan perawatan hidrolik terbaik anda hanya pada ahlinya. Jangan sampai mesin rusak karena mekanik abal-abal. Semoga bermanfaat.