Hingga saat ini, beberapa pengguna industri kerap beralih menjadi menggunakan sistem hidrolik pneumatic sebab dianggap menguntungkan serta dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan. Mengapa mesin model mekanik atau hidrolik mulai ditinggalkan? Nah, pada ulasan kali ini kita akan mengulik lebih dalam hidrolik pneumatic. Selengkapnya keep scroll gaess..
Apa Itu Sistem Hidrolik Pneumatic?
Bagi pengguna industri dan pegiat mesin alat berat pasti sudah tidak asing dengan yang satu ini. Hidrolik jenis mesin yang menggunakan fluida untuk menghasilkan energi. Salah satu cabang dari hidrolik yakni pneumatik.
Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Sebab menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tertentu.
Sudah paham?
Pada umumnya, sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem hidrolik yang biasa kita temui dalam mesin alat berat. Namun, terdapat perbedaan mendasar yakni fluida kerja yang digunakan. Sistem hidrolik menggunakan fluida inkompresibel sedangkan sistem pneumatik menggunakan fluida kompresibel.
Lalu apa saja komponen umum yang terdapat dalam hidrolik jenis pneumatic ini?
Komponen Hidrolik Pneumatic
Untuk komponen, sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan hidrolik pada umumnya. Tidak semuanya berbeda, namun seperti aktuator (motor dan silinder), filter, dan solenoid valve masih memiliki prinsip yang sama dengan sistem hidrolik.
Baca Juga : Intip Kualitas Terbaik Hydraulic Hose yang Jarang Diketahui
Berikut ulasan selengkapnya yakni sebagai berikut;
1. Kompresor
Secara umum, kompresor merupakan alat mekanikal yang bertujuan menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Kompresor bertugas untuk supply dan menjaga tekanan udara agar tekanan tetap optimal.
2. Regulator & Gauge
Perlu anda ketahui, bahwa kedua komponen ini menjadi alat wajib setiap sistem pneumatic. Fungsi dari regulator yakni untuk mengatur supply udara terkompresi masuk ke sistem pneumatik. Lain halnya dengan gauge sebagai penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Tidak hanya mekanis, namun kedua part ini juga dapat berupa elektrik.
3. Check Valve
Komponen check valve merupakan sebuah katup yang berperan mencegah adanya indikasi aliran balik dari fluida kerja yakni berupa udara. Secara sederhana, peranan katup check valve sebagai pengunci fluida agar tekanan udara dapat terjaga dengan optimal.
Dalam hal ini, sistem pneumatik menggunakan tanki akumulator udara, sehingga Check Valve dapat mencegah adanya indikasi udara dari akumulator untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.
4. Tanki Akumulator
Berikutnya tanki akumulator atau buffer tank yang berfungsi sebagai cadangan tekanan udara terkompresi sebagai penggerak aktuator.
Peran lainnya yakni sebagai pencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator agar optimal. Dapat juga menstabilkan kinerja kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakannya lagi. Tidak hanya itu, tanki akumulator ini lebih memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika penempatan aktuator pneumatik diharuskan berada lebih jauh dengan komponen kompresor.
5. Saluran Pipa
Semua jenis hidrolik pasti tidak terlepas dari pipa. Pada dasarnya, pipa digunakan sebagai jalur pendistribusian udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Perlu diingat ya, diameter pipa yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari jenis dan desain pneumatik hidrolik.
Ingat, pipa berukuran besar digunakan untuk sistem pneumatik besar yang membutuhkan lebih dari dua aktuaktor. Sebaliknya, pipa berkuran seragam digunakan untuk mengegrakan satu aktuaktor saja.
6. Directional Valve
Istilah penyebutan ini merujuk pada katub pengarur arah yang instalasinya berada tepat sebelum aktuator. Peranannya yakni berfungsi sebagai pengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator.
Harus diingat! Satu valve dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih untuk arah aliran. Kinerja dapat secara mekanis ataupun elektrik, namun hal ini tergantung dari desain pneumatik yang anda gunakan.
7. I/P Controller
Komponen tersebut hanya berlaku pada satu alat kontrol supply udara. Fungsinya yakni sebagai pengubah perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar tekanan udara yang harus disupply ke aktuator.
8. Aktuator
Terakhir yakni aktuaktor. Umumnya, pneumatik tidak terlepas dari akukator namun jenisnya tetntu berbeda-beda. Macam-macam dari jenis ini yakni silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor.
Lalu dimana bisa mendapatkan komponen tersebut?
Distributor Resmi Spare Part Pneumatik Terpercaya
Bagaimana cara mendapatkan spare part pneumatik berkualitas dan terpercaya? Sangat mudah. Solusinya yakni pastikan anda menggunakan distributor resmi dan terpercaya. Bukan tanpa alasan, hadirnya distributor resmi sebagai pengusir keraguan pengguna agar terhindar dari barang abal-abal alias tiruan.
Distributor resmi terpercaya yakni Cipta Hydropower Abadi. Hampir 40 tahun setia berkiprah dalam spesialis hidrolik dan lubrikasi. Bermacam spare part pneumatik hidrolik terpercaya dapat anda temukan disini.
Ingat ya, pastikan pada ahlinya. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.