Bagaimana cara menyimpan spare part alat berat dengan aman? Kali ini Mekanik Hydro akan berikan tips mudah selengkapnya untuk Anda.
Alat berat merupakan salah satu mesin berukuran besar yang memiliki beragam fungsi dalam sektor pekerjaan berat, seperti konstruksi, perhutanan, perairan, dan masih banyak lainnya. Selain melakukan perawatan alat berat secara berkala agar terhindar dari kerusakan, nyatanya cara menyimpan spare part alat berat juga perlu diperhatikan oleh pengguna.
Alasannya, spare part di tempat penyimpanan seringkali tidak bertahan lama sebagaimana mestinya. Biasanya hal ini terjadi karena kurangnya perawatan atau penanganan yang tidak tepat. Jika spare part rusak sebelum digunakan, maka perusahaan tentu akan rugi.
Oleh karenanya, penting untuk memahami cara menyimpan spare part yang benar untuk memaksimalkan penggunaannya.
Daftar Isi
10 Cara Menyimpan Spare Part Alat Berat
Pada dasarnya, untuk penyimpanan suku cadang alat berat memang diperlukan ruang penyimpanan yang mendukung. Bayangkan apabila ruang penyimpanan dalam keadaan kotor, terkena paparan terik matahari, berantakan serta penuh barang-barang lainnya, alhasil peluang kerusakan makin tinggi.
Sebab pemakaian bisa saja untuk satu bulan kedepan atau bahkan satu tahun nantinya. Sehingga kondisi & kualitasnya harus tetap terjaga dengan apik. Lalu bagaimana perawatan alat kerja ?
Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Menjaga suhu ruangan & kelembapan udara
Pada umumnya, spare part alat berat harus diletakkan di ruangan bersuhu kurang lebih 15-20 derajat Celcius dan kelembapan udara di level 40-50%. Karena suhu dan tingkat kelembapan ekstrem dapat menyebabkan masalah seperti karat, korosi, dan bentuk kerusakan lainnya pada spare part.
Oleh karena itu, sebaiknya simpan spare part di ruangan yang sejuk dan tertutup, serta hindari dari paparan sinar matahari secara langsung.
2. Menjaga kebersihan ruangan penyimpanan
Pastikan tempat ruangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari debu.
Seiring berjalannya waktu, debu yang menumpuk dapat menyebabkan kerusakan pada spare part dan dapat mempersulit Anda untuk mengidentifikasi komponen yang Anda butuhkan dengan cepat.
3. Perlindungan dari kerusakan fisik
Pastikan bahwa spare part dikemas dengan baik dan aman. Tempat penyimpanan spare part harus kokoh agar terhindar dari kerusakan fisik akibat benturan atau tabrakan. Selain itu, ruangan penyimpanan juga sebaiknya dilengkapi dengan alat pemadam api dan sprinkler air.
4. Menggunakan peralatan yang mendukung
Safety dimanapun harus selalu diperhatikan guna meminimalisir kecelakaan kerja yang dapat terjadi kapanpun dan dimanapun.
Misalnya menggunakan sarung tangan atau alat pengangkut untuk spare part berukuran besar. Anda dapat menetapkan standar yang harus diikuti oleh seluruh anggota, sehingga keamanan dapat terjamin.
5. Inspeksi suku cadang secara rutin
Meski spare part di ruang penyimpanan dalam keadaan diam dan sedang tidak digunakan, Anda tetap harus melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara berkala. Tujuannya untuk memastikan bahwa spare part dalam keadaan bersih dan aman dari gangguan dalam bentuk apapun.
Jika Anda menemukan zat kontaminan yang dapat memasuki alat berat saat digunakan, sebaiknya lakukan pembilasan (flush) dengan viskositas rendah yang cocok dengan spare part Anda.
6. Hindari pemindahan terlalu sering
Sebaiknya hindari untuk melakukan pemindahan dengan kurun waktu yang berdekatan jika memang benar-benar tidak dibutuhkan. Taruhlah di tempat yang aman, tapi tetap mudah dijangkau agar spare part tetap awet
7. Menggunakan pelabelan yang tepat
Sebaiknya beri label untuk setiap suku cadang yang akan disimpan, lalu silakan untuk susun secara sistematis.
Berikan label yang jelas dan mudah dibaca. Cantumkan informasi penting seperti nama spare part, nomor, deskripsi, dan lokasi. Anda bisa mengurutkan berdasarkan abjad atau mengelompokkanspare part berdasarkan jenis, ukuran, dan kegunaannya.
Metode ini juga dapat mengurangi potensi barang hilang di ruang penyimpanan.
8. Menerapkan SOP penanganan
Sangat disarankan untuk seluruh pengguna mesin sangat diharuskan memahami cara menangani spare part dengan baik dengan mematuhi aturan yang berlaku. Untuk mencegah misskomunikasi, perusahaan dapat mengadakan training khusus untuk pekerja yang akan bekerja dengan alat berat dan mungkin akan menangani spare part secara langsung.
9. Mencatat penggunaan spare part
Selain memberi label, penting juga untuk mencatat penggunaan spare part secara detail, termasuk catatan jumlah spare part, jadwal pemeliharaan, dan penggunaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penggunaan spare part dapat dilacak dan dipertanggungjawabkan dengan benar. Selain itu, hal ini juga akan memudahkan Anda untuk melihat stok spare part cadangan yang ada di ruang penyimpanan dan kapan harus melakukan pemesanan kembali.
10. Memeriksa spare part sebelum digunakan
Tips terakhir adalah selalu periksa kondisi spare part sebelum digunakan. Jika alat berat Anda mengalami kerusakan pada bagian tertentu, maka Anda harus segera melakukan penggantian dengan spare part yang baru. Jika spare part cadangan Anda tidak dalam kondisi maksimal, maka alat berat Anda bisa terdampak.
Oleh karenanya, pastikan bahwa spare part dapat berfungsi dengan baik sebelum digunakan.
Kesimpulan
Demikian informasi seputar cara menyimpan spare part alat berat dengan aman dan pastinya mudah untuk dilakukan. Setidaknya dengan mengikuti beragam tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa potensi kerusakan akibat human erorr dapat dicegah dan diminimalisir. Secara tidak langsung, hal ini dapat membantu mencegah penundaan proyek karena mesin downtime.
Butuh selang hidrolik ? Klik disini.